Dalam pembangunan pertanian ke depan, dua hal penting bagai dua sisi mata uang yang harus menjadi dasar utama penyusunan perencanaan pembangunan pertanian adalah masalah pencapaian kesejahteraan petani dan pencapaian produksi pangan. Selama ini, program-program yang disusun terkesan cenderung bertumpu pada aspek produksi semata, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa ada dimensi peningkatan kesejahteraan petani di dalamnya. Namun, menjadikan kesejahteraan petani sebagai dasar utama harus menjadi dasar perencanaan pembangunan ke depan. Prinsip kesejahteraan sangat penting, karena dengan faktor peningkatan kesejahteraan akan membawa semangat untuk meningkatkan kegiatan usaha tani yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan produksi pangan.

Pada saat aspek kesejahteraan terabaikan, dan bahkan cenderung semakin menghilang dari harapan, maka semangat untuk berusaha di bidang usaha budidaya tani akan semakin menipis. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka petani semakin lama akan semakin putus harapan dan akan beralih ke profesi pekerjaan lain dan meninggalkan pertanian. Akibatnya, luas lahan pertanian akan semakin menyusut karena beralih fungsi, dan produktivitas pertanian dikhawatirkan stagnan akibat tidak ada semangat penerapan teknologi baru dan turunnya mental usaha kerja keras dari para petani.

Selain masalah basis kesejahteraan petani dan produktivitas pangan, ketepatan pembangunan pertanian juga sangat tergantung dari ketepatan dalam memilih, menganalisa, dan menentukan faktor penentu tujuan pembangunan pertanian. Hal ini sangat penting agar pengalokasian anggaran tidak menganut sistem “karet gelang”. Istilah karet gelang dalam sistem perencanaan adalah adanya penambahan anggaran secara proporsional untuk seluruh program dan kegiatan serta seluruh unit pelaksana. Ibarat karet gelang yang direndam dalam minyak tanah, maka sisi yang menggelembung sama besar di seluruh sisinya.

Dengan model pengalokasian seperti karet gelang, kita seringkali melupakan ada faktor-faktor penentu yang memiliki sumbangsing lebih tinggi dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan ataupun sasaran pembangunan, dan sebaliknya ada faktor-faktor penentu yang kurang atau bahakan tidak punya kontribusi dalam pencapaian tujuan atau sasaran pembangunan. Akibatnya, jika kita menambah alokasi untuk faktor penentu yang tidak berpengaruh, maka akan menimbulkan efek yang tidak nyata pada pencapaian tujuan atau sasaran pembangunan. Penentuan faktor-faktor penentu tujuan dan sasaran pembangunan sangat penting untuk mendapatkan efektivitas program dan kegiatan pembangunan. Dan disinilah inti dari sistem perencanaan yang harus dikembangkan ke depan.

Selain basis penentu produksi pangan dan kesejahteraan petani, hal lain yang juga tidak kalah penting perlu menjadi basis perencanaan pembangunan pertanian ke depan adalah sisi jenis komoditas dan sisi karakteristik wilayah. Untuk itu, dua hal ini juga bisa menjadi dasar perencanaan program yang baik ke depan karena masing-masing jenis komoditas dan masing-masing wilayah memiliki karakteristik tertentu dan berbeda. Dengan demikian, poin komoditas dan wilayah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan layer kedua setelah produktivitas pangan dan kesejahteraan petani.

Temukan informasi histori tulisan dari Mas Atang Trisnanto pada menu Arsip 2015 – 2023