Atang Trisnanto bayi laki-laki itu dilahirkan di sebuah kampung di ujung timur Pulau Jawa, akhir 1978. Di kehidupan desa bawah kaki Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur, bayi yang lahir menjelang dzuhur 15 Nopember 1978 itu diberi nama Atang Trisnanto. Sang Ayah, Supeno Effendi adalah seorang petani yang tegas dalam mendidik anak. Sementara sang Ibu, Musiyah, pedagang sembako kecil, mendidiknya dengan kelembutan dan kesabaran.
Masa kecil hingga SMA dihabiskan di Banyuwangi, kota kecil yang sangat potensial di Jawa Timur, dan lebih dikenal dengan sebutan “sunrise of Java”. Pendidikan TK dan SD dijalaninya di TK Agung Wilis Gendoh dan SDN Kemiri III. Masa kecilnya penuh kenangan dengan permainan tradisional alam pedesaan dan damainya suasana surau kampung. Lulus SD, melanjutkan pendidikan ke SMPN I Genteng-Banyuwangi pada tahun 1991-1994. Kemudian lanjut ke SMA Negeri I Genteng, Banyuwangi. Pada tahun 1997, diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Mahasiswa IPB (USMI) di jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan.
Saat krisis ekonomi 1998, anak petani ini turut aktif dalam aksi reformasi 98 di tahun pertama masa kuliahnya. Sifat khas Jawa timur-an, membuat jiwa pemberontakannya menjadi semakin kuat saat terlibat di dunia pergerakan kampus. Kurun waktu tahun 2001-2002, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Kehutanan IPB ini terpilih sebagai Presiden Mahasiswa BEM KM IPB. Hal inilah yang kemudian membawanya ke dalam dinamika perubahan sosial dalam skala nasional, sehingga di tahun yang sama mendapat amanah dalam Presidium BEM se Jabodetabek.
Selain amanah tersebut di atas, beberapa amanah kelembagaan yang sempat diemban antara lain Ketua Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB dan Ketua Pengurus Cabang Sylva Indonesia IPB tahun 2001-2002. Sebelumnya, Sekretaris Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB (1999-2000), Pjs. Ketua FMSC-Forest Management Students Club (1999), Sekretaris Umum University Network For Free and Fair Election IPB (1998 – 1999), Staff of Planning & Research Department of International Forestry Students Association (IFSA) (1998– 1999), Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Banyuwangi wilayah Jabotabek (1998-1999), Sekretaris Umum KODAM WANGI (Komando Mahasiswa Peduli Banyuwangi) (1998-1999), dan Biro PSDM DKM Ibaadurrahmaan Fakultas Kehutanan IPB (1998-1999).
Pasca kampus, beberapa organisasi yang sempat diemban antara lain sebagai Ketua Umum Gema Keadilan Kota Bogor (2012-2013), Pengurus DPP Himpunan Alumni IPB (2009-2013), Sekjen Gema Keadilan Kota Bogor (2008-2011), Direktur sekaligus pendiri Cendekia Muda Bogor (2004-2009), dan pendiri Komunitas Peduli Lingkungan Bogor (2003-2005).
Jalan hidup mempertemukan Atang dengan seorang, aktivis masjid, Primanita Sukma yang kemudian dinikahinya pada Juni 2004. Dan perempuan lembut asal Sukabumi, yang juga alumni FMIPA IPB Angkatan 1999 ini melahirkan Salma Fathya Kamilah (2005), Farah Asma Mufidah (2007), Umar Shidiq Asadullah (2009), dan Muhammad Fatih Abdurrahman (2013).
Dalam dunia kerja, beberapa amanah yang sempat diemban antara lain di Divisi Pengembangan Bisnis PT. Gantara, Humas Gerakan Penghijauan Fakultas Kehutanan IPB, Tenaga Ahli Anggota Komisi IV DPR RI, dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian bidang Pelayanan Publik. Saat ini, aktivitas yang ditekuni antara lain sebagai konsultan bidang ekonomi pertanian dan kehutanan, trainer kepemimpinan dan manajemen organisasi, usaha agribisnis, dan aktivitas sosial kemasyarakatan di bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Temukan informasi histori tulisan dari Mas Atang Trisnanto pada menu Arsip 2015 – 2023