Arti Sebuah Nama

Bapak & Alm. Emak, pelita cahaya bagi kami...
Bapak & Alm. Emak, semoga Allah balas segala pengorbanan dengan Jannah…

Pernahkah kita mendengar adanya ungkapan “Apalah arti sebuah nama”? Kalimat yang cukup terkenal dan salah satunya ditulis oleh William Shakespeare itu bisa jadi benar jika dilihat dalam satu sudut pandang  atau konteks tertentu saja.  Seperti halnya pendapat Shakespeare yang kemudian diikuti dengan pernyataan lanjutan “Kalaupun kita menyebut bunga mawar dengan nama yang lain, bunga itu tetaplah harum”.  Jika dalam konteks ini, apa yang dikatakan Shakespaeare bisa jadi benar. Namun, jika dilihat dari sisi yang lain, nama bisa menjadi sesuatu yang berbeda. Karena nama akan mampu menceritakan segala makna yang terkandung didalamnya.

Malam itu, kami berdiskusi seru tentang arti sebuah nama. Berawal dari cerita adik ipar saya tentang penggantian nama panggilan di tahun pertamanya sebagai mahasiswa. Namanya Satria. Kamipun sampai saat ini tetap memanggilnya dengan nama pendek yang sama. Entah karena ilham apa, Satria kemudian merubah nama panggilannya menjadi Tama.  Selain ingin suasana yang baru , dia beralasan bahwa ada teman seangkatannya yang bernama sama.

Suasana perjalanan di lintasan tol Cipularang Bandung-Bogor itupun semakin seru dengan diskusi yang sahut menyahut, mirip dengan suasana saling salip antar kendaraan di lintasan tol paling indah di Indonesia ini. Saya bilang bahwa nama itu adalah identitas merek atau sering dikenal dengan istilah branding identity. Branding sangat diperlukan dalam dunia bisnis, jaringan, ataupun politik. Mungkin karena latar belakang dan aktivitas yang selama ini tidak jauh dari dunia tersebut, saya mati-matian mempertahankan pendapat tentang pentingnya sebuah branding identity.

Saya baru terhenyak dan tersadar bahwa nama bukan hanya semata branding identity ketika istri saya mengatakan bahwa nama itu adalah sebuah doa. Ia lantas bersikukuh agar adik bungsunya tetap menggunakan nama pendek pemberian orang tua, karena nama yang diberikan bisa jadi adalah doa dan harapan dari Bapak dan Ibu kita. Bapak memberi nama Satria, karena bisa jadi beliau berharap bahwa anak lelaki bungsunya menjadi seorang Satria.

Saya pun kemudian teringat ketika menjelang 7 hari setelah kelahiran anak laki-laki saya yang pertama, nama untuknya belum definitif karena konsensus keluarga yang belum bulat. Hampir seluruh keluarga saya -baik dari pihak istri maupun dari pihak saya-  dan juga istri, tidak setuju dengan nama Umar yang ingin saya sematkan. Banyaklah alasannya. Namun, saya tetap keukeuh bahwa saya ingin memberinya nama Umar, karena saya berharap dia menjadi seorang lelaki kuat seperti halnya Umar bin Khattab. Termasuk Fatih, anak saya yang keempat, berharap dirinya seperti Muhammad Al Fatih, raja dan panglima perang penakluk Konstantinopel.

Untuk kebanyakan orang, nama bisa jadi tidaklah menjadi penting. Yang terpenting adalah isi dan kontennya. Namun, bagi sebagian lagi, nama adalah bagian dari doa dan harapan. Seperti halnya memberi nama sebuah lembaga atau organisasi. Sering kita mendengar nama kelompok tani Maju Bersama, Gemah Ripah, ataupun Berkah Tani. Tersirat ada sebuah harapan disana. Begitu juga dengan nama perusahaan atau PT dan CV yang dibuat oleh tiap orang. Jarang sekali kita mendengar ada nama CV. Sulit Maju misalnya.

Dan terkait nama ini, saya pernah bertanya kepada Bapak. Beliau akhirnya menceritakan sejarah nama yang kini melekat dalam diri anak lelaki satu-satunya ini. Nama depan diambil dari seorang perwira polisi yang dulu pernah bertugas di kampung kami. Polisi itu sangatlah istimewa bagi beliau, karena memiliki integritas dan sifat-sifat baik yang begitu banyak. Nama terakhir adalah nama khas Jawa yang kalau diartikan memiliki sifat sayang dan cinta kepada  sesama, terutama  terhadap orang-orang yang lemah.

Dan ketika saya menulis cerita ini, Bapak sedang berjuang untuk beribadah haji di bumi Allah yang baru saja terkena badai pasir dan merenggut beberapa jamaah haji Indonesia. Saya yakin beliau banyak melantunkan doa bagi kami anak cucunya. Semoga, kami bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang berhasil mencapai apa yang menjadi doa dan harapan orang tua. Dan semoga, Bapak diberi keselamatan, kelancaran, kemudahan, dan keberkahan untuk menjadi hajjan mabruron…  Aamiin…

Bogor, menjelang dzuhur 12 September 2015

4 thoughts on “Arti Sebuah Nama”

Leave a Reply to adi b. sasmito Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *